Kalo bercerita soal bolos dari penjara, pasti banyak orang langsung
memikirkan hal yang negatif, merasa kalau hal itu adalal kejahatan besar
yang melanggar hukum.
Namun hari ini, apa yang mimin tuliskan ini
kejadian nyata yang terjadi di Jepun, seorang raja bolos yang berusaha
keluar dari penjara bukan kerana ingin kebebasan, namun kerana ia
memberontak akan ketidakadilan yang didapatkannya.
Lelaki
ini namanya Yoshie Shiratori dari Jepun, boleh dikatakan dia juga
memang bukan orang baik. Sejak kecil Yoshie mengalami kehidupan yang
sangat sulit, setelah besar dia suka berjudi namun selalu kalah sampai
kehilangan banyak hartanya.
Di usianya yang baru 26 tahun, dia
yang sedang mencuri bersama komplotannya diketahui, 2 tahun kemudian
kompotannya ditangkap. Yoshie tidak mau membiarkan teman-temannya
ditangkap, itulah pertama kalinya ia ditangkap.
Siapa yang
menyangka Yoshie juga ternyata adalah pembunuh, tentu saja dia mendapat
perlakuan sangat buruk di penjara, bahkan dia dikatai “Pembunuh masih
berani hidup!”.
Yoshie merasa, ia membunuh memang adalah kenyataan, namun perlakuan seperti ini sangat tidak layak dia dapatkan.
Akhirnya
4 bulan kemudian, Yoshie Shiratori menghilang dari penjara dan membuat
seluruh penjara langsung rusuh. Mereka sama sekali tidak tahu bagaimana
Yoshie bolos dari penjara itu. Setelah dicari selama 3 hari, akhirnya
Yoshie kembali ditangkap polis.
Lantas bagaimana Yoshie bolos dari
penjara itu? Yoshie sendiri menceritakan kalau dia menggunakan seutas
kawat, kerana di pintu penjara akan ada ada pintu besi kecil tempat
mengirimkan makanan, ia akan mandi dulu supaya tulangnya lebih elastis,
kemudian lewat lubang itu mengambil kunci borgol.
Setelah
hal ini, ia menghabiskan 10 hari untuk mendengarkan langkah kaki agar
boleh memastikan jarak penjaga patroli dan waktu patroli. Kemudian ia
membuka pintu sel dan rumah tahanan penjara hanya bermodalkan kawat
saja.
Setelah ditangkap lagi, Yoshie akhirnya dijatuhi hukuman
penjara seumur hidup dan dipindahkan ke penjara Sendai dari penjara
Aomori. Penjaga penjara di sana sangat baik sehingga tidak
membeda-bedakan para tahanan. Yoshie pun akhirnya mau tinggal disana dan
sama sekali tidak melarikan diri.
Sampai
perang dunia kedua, Yoshie akhirnya dipindahkan lagi ke penjara Akita.
Para penjaga di Akita mengetahui kalau Yoshie pernah bolos dari penjara,
kerana itu ia dimasukkan ke dalam “ruang tenang” setinggi 3 meter dan
dijaga 24 jam dari luar.
Ruangan ini dikelilingi tembaga yang
halus dan hanya bagian atasnya berpagar besi. Yoshie harus mengenakan
borgol di kaki dan tangannya selama 24 jam.
Di
musim dingin, ruang tenang itu sangat dingin, sedangkan penjaga penjara
hanya memberikannya selimut untuk diduduki. Demi menghangatkan diri,
akhirnya Yoshie hanya boleh bergerak kesana kemari. Penjaga ingin dia
agar mematuhi peraturan, namun Yoshie malah membalasnya, “Hati-hati saja
saya kamu waktu kamu jaga!”
Ternyata, setengah tahun kemudian,
Yoshie berhasil melarikan diri dari ruang tenang yang selama ini belum
ada orang yang pernah berhasil bolos.
Waktu penjaga membuka pintu
ruangannya, mereka hanya menemukan air hujan yang turun dari atap yang
sudah terbuka. Belakangan mereka baru tahu kalau ternyata Yoshie
diam-diam mencari lembaran logam kemudian di sepanjang dinding membuat
tempat tumpuan kaki sehingga dia melarikan diri lewat ventilasi udara
dari langit-langit penjara.
Kali
ini ia benar-benar hebat kerana mencari kepala penjara Sendai tempat
dia ditahan sebelumnya. Ia menceritakan akan perlakuan tidak adil yang
dia dapatkan di penjara Akita sebelumnya, ia tahu hanya kepala penjara
Sendai yang akan mendengarnya.
Setelah menceritakan semua ini,
kepala penjara Sendai bahkan membawa Yoshie sendiri untuk menyerahkan
diri, kemudian ruang tenang di penjara Akita juga tidak dipakai lagi.
Kemudian
Yoshie dipindahkan lagi ke penjara paling sulit untuk melarikan diri di
Hokkaido Abashiri. Demi mencegah dia bolos, penjaga penjara semakin
menyiksa dan penjagaan terhadapnya semakin ketat lagi.
Yoshie
harus mengenakan sepatu khusus seberat 20 kilogram, tidak memberikannya
baju layak dan makanan layak, bahkan Yoshie dilarang untuk berolahraga.
Yoshie disiksa sampai kulitnya pucat dan membeku, lukanya juga tidak dirawat dengan baik sampai akhirnya keluar belatung!
Tapi
namanya juga raja bolos, di dalam keadaan seperti ini, ternyata
membutuhkan waktu 8 bulan agar dia boleh berhasil bolos dari penjara
ini!
26 Agustus 1944, saat penjaga penjara sedang memeriksa
kamar-kamar penjara, tiba-tiba mereka mendengar suara keras di atas
kepalanya, kemudian melihat ada bayangan hitam.
Ternyata, atap penjara sudah rusak, setelah diperiksa, memang benar kalau Yoshie sudah berhasil bolos lagi.
Ternyata,
Yoshie menggunakan sup miso setiap harinya untuk merendam borgol agar
terkikis dan akhirnya lapuk. Kemudian dia melepaskan diri dari jendela
observasi dimana orang lain tidak akan mungkin melakukannya.
Yang
lebih menariknya, Yoshie sengaja menunda pelarian dirinya 1 hari, hanya
kerana di hari sebelumnya, penjaga penjara yang menjaga dia adalah orang
yang baik hati! Luar biasa!
Kali
ini, kabar Yoshie bolos dari penjara berhasil mengejutkan seluruh
negeri. Banyak polis yang ditugaskan untuk mencarinya, namun tetap tidak
berhasil.
Sampai di tahun 1946, dia mendengar kalau Jepun kalah
perang, kemudian dia merasa kalau dirinya melakukan kesalahan besar,
paling juga dihukum mati, mending ia kembali lagi ke penjara.
Akhirnya
ia mau pergi ke Sapporo untuk menyerahkan diri, di tengah perjalanan ia
masuk ke ladang melon, petani melon menyangka ia mau mencuri, akhirnya
memanggil pisau kayu untuk memukulnya. Tak sengaja, Yoshie malah
membunuh petani itu dalam perkelahian.
Pengadilan menganggap
Yoshie membunuh orang, ditambah lagi sejarahnya bolos dari penjara,
akhirnya ia dijatuhi hukuman mati. Namun Yoshie sangat tidak puas dengan
hal ini, dia merasa ini tidak adil, kerana itu ia tetap mau melarikan
diri lagi.
Kali
ini, dia ditahan di sebuah ruangan khusus di penjara Sapporo. Petugas
penjara sudah terlebih dulu mempelajari riwayat Yoshie, kerana itulah
para penjaga terus mengamatinya selama 24 jam secara teratur. Mereka
akan terus memeriksa gerbang, pagar besi, setiap sudut dan tempat setiap
harinya dengan ketat.
Dalam beberapa waktu, semuanya terasa
damai, sehingga tak ada pertanda apapun dari Yoshie. Sampai suatu kali,
petugas mendapati Yoshie sering melihat atap dan jendela kecil, para
penjagapun mulai tidak tenang, kalau Yoshie mulai memperhatikan seperti
ini, tandanya sebentar lagi ia akan melarikan diri lagi.
Akhirnya
atap dan jendela diperiksa lebih ketat lagi setiap harinya. Setiap kali
Yoshie pergi mandi, mereka akan terus menjaga jendela dan atap, namun
setiap kali memeriksa, tidak pernah ada masalah.
Siapa sangka, kali ini Yoshie berhasil lagi melarikan diri! Kali ini, dia menggali lubang!
Para
penjaga penjara tentu sangat stres, siapa sangka mereka semua boleh
berhasil dikalahkan seorang penjahat yang tidak pernah sekolah.
Setelah
lewat 1 tahun, Yoshie menyerahkan diri lagi. Alasan menyerahkan dirinya
juga sangat aneh, hanya kerana dia bertemu dengan seorang polis baik
hati yang mau memberikan sebatang rokok untuknya. Hal ini malah membuat
pak polis menang besar!
Kali ini, pengadilan malah mencabut hukuman matinya dan Yoshie dijatuhi hukuman 20 tahun penjara di penjara Tokyo.
Kali
ini, para petugas penjara tidak lagi memperlakukan dia secara tidak
adil, Yoshie pun sangat puas akan hal ini dan dengan sangat menurut
menghabiskan waktu di penjara sampai akhirnya, di tahun 1961, ia
dibebaskan dari penjara dan tidak melakukan kejahatan lagi.
Yoshie meninggal dunia kerana serangan jantung di tahun 1979 di usia 72 tahun.
Menurut
catatan, Yoshie Shiratori memang punya kekuatan luar biasa, dia boleh
berlari sampai 120 kilometer, bahkan setelah 40 tahun dia tetap boleh
mengangkat 60kilogram karung beras dengan kedua tangannya.
Yang
paling hebat, Yoshie boleh melakukan dislokasi sendi di seluruh
tubuhnya. Bahkan di lubang yang hanya muat kepala saja, Yoshie boleh
membuat seluruh tubuhnya melewati lubang itu.
Kemampuannya yang sangat luar biasa inilah yang membuat Yoshie Shiratori akhirnya menjadi legenda.
Padah
akhirnya, Yoshie hanya menghabiskan waktu di penjara selama 26 tahun
saja, kini patung dirinya bahkan disimpan di sebuah museum penjara di
Abashiri. Kisahnya bahkan pernah dibuat jadi sebuah novel berjudul
Hagoku oleh Akira Yoshimura.
sumber : looker via MVRNews
__________________________________________________________
sumber
0 Comments